Inilah 10 Kuliner Khas Filipina yang Wajib Dicoba – Filipina, negara kepulauan yang terletak di Asia Tenggara, bukan hanya di kenal karena pantainya yang memesona dan budayanya yang kaya, tetapi juga karena kekayaan kulinernya yang unik dan menggugah selera. Makanan khas Filipina merupakan sweet bonanza 1000 hasil perpaduan dari berbagai pengaruh budaya—Spanyol, Cina, Melayu, hingga Amerika—yang berpadu harmonis dalam setiap hidangan. Artikel ini akan membahas secara lengkap berbagai makanan tradisional Filipina, mulai dari sejarah, bahan utama, cara penyajian, hingga nilai budaya yang melekat pada setiap sajian.
Sejarah Singkat Kuliner Filipina
Kuliner Filipina berkembang dari akar budaya Austronesia yang slot bonus kemudian di perkaya oleh pengaruh luar. Selama lebih dari 300 tahun penjajahan Spanyol, banyak teknik memasak dan bahan makanan baru yang di perkenalkan, seperti penggunaan tomat, bawang putih, dan metode pengasapan. Setelah itu, pengaruh Cina membawa teknik menggoreng dan penggunaan mie, sementara pengaruh Amerika memperkenalkan makanan kaleng dan gaya makan cepat saji. Namun, meskipun banyak di pengaruhi budaya luar, masyarakat Filipina berhasil mempertahankan identitas kuliner mereka dengan mengadaptasi dan memadukan berbagai elemen tersebut ke dalam masakan lokal yang khas.
Kuliner Khas Filipina yang Wajib Dicoba
1. Adobo – Hidangan Marinasi Penuh Rempah
Adobo adalah salah satu makanan paling ikonik dari Filipina. Terbuat dari daging ayam atau babi yang di marinasi dalam campuran cuka, kecap asin, bawang putih, dan daun salam, lalu di masak hingga empuk dan bumbunya meresap. Rasanya gurih, asam, dan sedikit manis, menjadikannya favorit di setiap rumah tangga.
2. Lechon – Babi Panggang Utuh yang Menggoda
Lechon adalah babi utuh yang di panggang perlahan di atas bara api hingga kulitnya renyah dan dagingnya lembut. Hidangan ini biasanya di sajikan dalam perayaan besar seperti pernikahan, Natal, dan pesta rakyat. Lechon di anggap sebagai simbol kemewahan dan kebersamaan dalam budaya Filipina.
Baca Juga : Menyelami Kekayaan Kuliner Tradisional Denmark
3. Kare-Kare – Semur Kacang Tanah yang Kaya Rasa
Kare-kare adalah semur khas Filipina yang menggunakan saus kacang tanah sebagai bahan utama. Biasanya di sajikan dengan buntut sapi, sayuran seperti terong dan kacang panjang, serta di sandingkan dengan bagoong (pasta udang fermentasi) untuk menambah rasa gurih. Teksturnya kental dan rasanya lembut, menjadikannya sajian yang sangat memuaskan.
4. Sinigang – Sup Asam yang Menyegarkan
Sinigang adalah sup asam yang biasanya di buat dari daging babi, sapi, atau udang, dengan tambahan sayuran seperti bayam, tomat, dan lobak. Rasa asamnya berasal dari tamarind (asam Jawa) atau calamansi. Hidangan ini sangat cocok di santap saat cuaca dingin atau hujan.
5. Pancit – Mie Tradisional dengan Banyak Variasi
Pancit adalah istilah umum untuk berbagai jenis mie di Filipina. Beberapa variasi populer antara lain:
- Pancit Canton: Mie goreng dengan sayuran dan daging.
- Pancit Bihon: Mie beras tipis yang ditumis dengan ayam dan sayuran.
- Pancit Palabok: Mie beras dengan saus kental berwarna oranye, di sajikan dengan telur rebus, udang, dan chicharrón (kulit babi goreng).
6. Balut – Telur Embrio yang Ekstrem
Balut adalah telur bebek yang telah di buahi dan dierami selama 18–21 hari, kemudian di rebus dan di makan langsung dari cangkangnya. Meskipun terdengar ekstrem bagi sebagian orang, balut di anggap sebagai makanan bergizi tinggi dan di percaya memiliki khasiat kesehatan.
7. Chicken Inasal – Ayam Bakar ala Bacolod
Chicken Inasal adalah ayam bakar khas kota Bacolod yang dimarinasi dengan campuran calamansi, bawang putih, jahe, dan cuka, lalu di panggang di atas arang. Di sajikan dengan nasi putih dan saus cuka pedas, hidangan ini memiliki rasa yang segar dan smoky.
8. Laing – Daun Talas dalam Santan Pedas
Laing adalah hidangan dari wilayah Bicol yang terkenal dengan rasa pedasnya. Terbuat dari daun talas yang di masak dalam santan bersama cabai, bawang putih, dan ikan kering. Teksturnya lembut dan rasanya kaya, cocok di santap dengan nasi hangat.
9. Halo-Halo – Pencuci Mulut Warna-Warni
Halo-halo adalah es campur khas Filipina yang terdiri dari berbagai bahan seperti kacang merah, nata de coco, pisang, ubi ungu, jagung manis, dan es serut, lalu di siram susu kental manis dan diberi topping es krim. Nama “halo-halo” berarti “campur-campur”, mencerminkan keberagaman isiannya.
10. Tocino dan Longganisa – Sarapan Manis dan Gurih
Tocino adalah daging babi manis yang dimarinasi dengan gula merah dan rempah-rempah, sementara longganisa adalah sosis khas Filipina yang memiliki rasa manis atau pedas tergantung daerahnya. Keduanya sering disajikan sebagai bagian dari sarapan tradisional bersama nasi dan telur goreng.